(sumber gambar: rizkyandika3008.blogspot.com)
#Sama-sama tempat mendapatkan
informasi
Dalam UU 43 2007 Tentang
Perpustakaan pasal 1 ayat 1 dijelaskan bahwa perpustakan memiliki 5 peran
fungsi. Yakni untuk bidang pendidikan, penelitian, pelertarian, informasi, dan
rekreasi. Oke sekarang kita fokuskan pada peran
perpustakaan sebagai penyedia informasi. Generasi milenial sekarang ini
pastilah tidak asing dengan aplikasi search
engine yang akrab disapa mbah
Google. Sesuai dengan jenisnya, search engine, atau istilah indonesianya
adalah mesin pencari. Iya mencari. Google membantu kita untuk mencari informasi
yang kita butuhkan. Tidak heran kan kalau kita bingung atau tersesat disuatu
tempat dan saat kita malu untuk bertanya
dan ndilalah di smartphone kita ada kuota berlimpah, pastilah yang akan menjadi
tempat bertanya adalah si mbah google ini.
Lebih-lebih sekarang ini sudah
ada banyak aplikasi yang dikembangkan oleh google untuk membantu sekaligus “memanjakan”
usernya. Mulai dari search engine google itu sendiri, google calendar, hingga
yang paling fenomenal google assistant. Hanya dengan menekan tombol home yang
lama maka mbak google assistant akan nongol dan menyapa “Hai…(nama pengguna
smartphone), ada yang bisa saya bantu”, dan inginku berkata “iya mbak google,
aku jomblo, bantu akuuuh…T_T”, batinku sih tapi. Eh malah oleng.
Oke, kembali ke mbah google. Pada
intinya setiap kita membutuhkan informasi, mencari jawaban pertanyaan, mencari
contekan bahkan (jangan dibiasakan lhur), yang muncul dibenak kita pertama kali
pastilah google. “digoogling aja” sambil
bergumam seperti ini nih.
Lalu, bagaimana dengan
perpustakaan?, bukankah sesuai UU 43 2007 Pasal 1 ayat 1 salah satu peran fungsi
perpustakaan adalah untuk memenuhi kebutuhan informasi?, pertanyaannya,
sudahkah perpustakaan memenuhi kebutuhan informasi kita?. (Duh, pertanyaannya
berat lhur :( )
Idealnya, idealnya ya,
perpustakaan merupakan lembaga yang bisa kita mintai untuk memenuhi kebutuhan
informasi yang kita butuhkan, menjawab pertanyaan yang kita pertanyakan, dan
memberikan arahan atau saran bagaimana baiknya keputusan yang kita ambil atas
permasalahan kita. Tapi realitanya belum demikian. Perpustakaan masih
disibukkan dengan pengembangan koleksi cetak ataupun digital, pengelolaan
koleksi, urusan administrasi untuk akreditasi bahkan. Dan suka tidak suka,
perpustakaan sebagai lembaga formal pastilah memiliki aturan administrasinya
sendiri, tidak bisa kog perpustakaan itu menata atau mengembangkan koleksinya secara
sembarangan, atau membuat laporan administratif yang sembarangan.
Realitanya, sepengamatan mata
saya perpustakaan masih dalam tahap untuk bagaimana pemustaka atau masyarakat
suka untuk berkunjung ke perpustakaan, atau kalaupun belum ke arah berkunjung
minimal menanamkan suka dengan perpustakaan dulu. Dan ini bukanlah langkah yang
salah.
Mengapa demikian?
Sekarang kita tanyakan pada diri
kita masing-masing. Kenapa kita lebih memilih untuk menggunakan google daripada
perpustakaan?. Alasan yang akan kita utarakan pasti tidak jauh dari praktis,
efisien, cepat, update, bisa dilakukan kapanpun dimanapun, bisa diakses dengan
smartphone, tablet, computer atau PC”, sebab saya pun juga berpikir demikian. Dan
lagi saat kita punya pertanyaan yang ingin dijawab pastilah yang akan kita
tanyai dulu adalah google, ya kan?!. Pun kalaupun kita menanyakan atau mencarinya
ke perpustakaan ya ujung-ujungnya googling lagi.
Meskipun demikian, baik
perpustakaan maupun google sebagai penyedia informasi masing-masing memiliki
kelebihan dan kekurangan masin-masing. Jika kelebihan google sepeti saya
jabarkan pada paragraf di atas paragraf ini, maka kelebihan perpustakaan
sebagai penyedia informasi diantaranya sebagai berikut.
1. Pustakawan, saat kita mencari
informasi di perpustakaan tapi kita tidak bisa menemukan jawabannya karena
mencari sendiri, kita tak ubahnya ikan yang kehausan dikolam. Manfaatkan fasilitas
yang ada di perpustakaan, pustakawan pun
juga bisa kita mintai bantuan. Eh btw pustakawan itu apa?. Sederhanaya pustakawan
adalah seorang ahli yang punya backround pendidikan formal maupun pelatihan
dibidang kepustakaan. Bahasa tsadis nya sebut saja penjaga perpus :(. Kemampuan kita saat
mencari informasi pastilah akan berbeda dengan kemampuan pustakawan saat mencari
informasi. Kalau kita nyari di google kan g ada pustakawannya, apa iya kita mau
nanya admin belakang layarnya google. hee
2. Kawan diskusi. Iya sih kita bisa
mencari jawaban sendiri dari google, tapi biasanya, bahkan saya sendiri
seringnya juga begitu, saat mencari informasi di google kita pasti sendiri. Jarang
kita lakukan dengan teman se-genk. Saat kita mencari informasi diperpustakaan,
pastilah ada banyak teman dan orang yang bisa kita ajak diskusi untuk
memperdalam informasi yang kita dapat. Baik
dengan adik kelas, kakak kelas, dengan guru atau dosen, atau bahkan dengan
pustakawan itu sendiri sekalipun.
3. Hemat kuota. Perpustakaan jaman
sekarang ga ada wifi atau wifinya lelet, hmmm, pastilah perpusnya sepi, haha. Hotspot
area merupakan salah satu daya tarik tersendiri bagi kalangan milenial untuk
berkunjung ke perpustakaan. Meskipun tidak seberapa, tapi lumayan lah untuk menghemat
kuota, apalagi untuk kalangan anak kos.
Oke, sampai sini sudah tau kan
kelebihan masing-masing, baik google maupun perpustakaan.
Sudah selesai kah pembahasannya?!
Eh beluuuum, jawaban dari judul
bagian ini belum kejawab tuh. Hehe
Apakah google juga perpustakaan?
Menurut pandangan liar saya,
google (sebagai search engine) bukan perpustakaan. Jika kita memaknai
perpustakaan sebagai tempat penyimpanan dan pengelola informasi atau
pengetahuan, maka jika di dalam konteks google ya database google nya itulah
perpustakaannya. Google ibarat pustakawan yang membantu kita untuk mencari
informasi. Lalu, bukankah berarti google itu
sama dengan pustakawan?. Kembali saya menggunakan pendapat liar saya,
tidak juga. Pustakawan adalah sebuah jabatan yang didalamnya ada tanggungjawab
moral yang perlu diamalkan. Sedangkan google adalah sebuah alat. Idealnya google
itu sendiri merupakan tools pembantu untuk pustakawan. Maka sangat tidak etis
apabila menyatakan bahwa google lebih dari pustakawan ataupun perpustakaan. Pun
diawal pengembangannya apakah google diciptakan untuk menyaingi perpustakaan
atau pustakawan?, tidak kan?!. Oleh karena itu google degan perpustakaan dan
pustakawan tidak bisa dibandingkan karena keduanya adalah dua hal yang berbeda
namun bisa saling bersinergi untuk menguatkan satu sama lain.
"Google sebagai tool untuk mencari
informasi dan pustakawan sebagai operator dari google itu sendiri dengan
kemampuannya memaksimalkan manfaat search engine google."
Tentunya akan sangat bagus ya
jika idealisme ini bisa menjadi kenyataan…. :D