Recent Post

Senin, 28 Oktober 2019

Per-Pustaka-an


(sumber gambar: freerangestock.com)

Mengenakan seragam merah putih, saat jam istirahat, atau saat diminta guru mengambil buku paket. Yah, sejak SD kita sudah kenal dengan per-pustaka-an. Sesederhana apapun sekolah kita dulu pasti ada per-pustaka-an. Atau kalaupun tidak ada bentuknya, alias cuma plang nama per-pustaka-an pastilah ada. Sebab perpustakaan merupakan salah satu sarana wajib penyelenggaraan pendidikan formal. Yah meskipun sesuatu yang wajib itu sering kali masih dipandang sebelah mata.
Oke, sekarang, saat kita ditanya apa yang tergambar dibenak kita saat ditanya “apa itu per-pustaka-an?”. Buku, bangunan, ruang, tempat menyimpan buku. Benar, ya memang benar!, tapi tidak sesederhana itu. Kembali merujuk pada UU No 43 tahun 2007 Tentang Perpustakaan, dalam pasal 1 ayat 1, Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka. 
Nah, setelah mengenal perpustakaan secara yuridis, mari kita ulas secara liar. Sopo toh si per-pustaka-an iku?!. Berkuliah di prodi Ilmu Perpustakaan Fakultasa Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta memberikan perspektif baru bagi saya dalam memaknai si per-pustaka-an ini. Bagi orang yang masih awal mengenal prodi ini memang dan pasti kebanyakan merasa bingung, “perpustakaan kog ada ilmunya, emang apa sih yang dipelajari?!, toh pekerjaannya kan noto(menata dalam bahasa Jawa) buku?!, bahkan sampai ada yang menulis opini di blog mengenai reaksi orang saat mengetahui prodi ilmu perpustakaan.
Kembali ke pembahasan per-pustaka-an dari sudut pandang liar. Physicly (secara fisik), memang benar bahwa perpustakaan mengelola buku—Catat, mengelola, bukan hanya sekedar menata, itu artinya buku  itu diberdayakan agar bermanfaat, tidak hanya sekedar dipajang di rak—namun secara tersirat, lebih dari itu,  per-pustaka-an hakikatnya mengelola ilmu pengetahuan (Knowledge Management). Bukankah materi yang dimuat di buku dalam bentuk tulisan itu adalah ilmu pengetahuan?. Tidak mengherankan jika ada pernyataan “buku adalah jendela dunia”. Sebab dengan membaca maka kita akan mendapatkan pengetahuan, wawasan baru yang terkandung didalam buku itu sendiri.
Selain itu,...

 —pembahasannya dilanjut pada bagian selanjutnya, hehe—

0 komentar:

Posting Komentar